ZQSCORE.NEWS – Jakarta, Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) mengadakan konprensi pers terkait perkembangan perselisihan tunggakan gaji Klub Kalteng Putra dan unggahan pernyataan pemain terkait masalah tersebut yang dibagikan ke media sosial .
Konpers ini diadakan di kantor APPI Jakkarta 2/2/2024 dan dihadiri perwakilan pemain Kalteng Putera dan Manajemen APPI.
APPI membela para pemain Kalteng Putra yang dibayangi sanksi Komite Disiplin (Komdis) PSSI dan ancaman pidana.
Sebagai informasi, gaji pemain dan official Kalteng Putra belum dibayarkan sejak bulan November. Tunggakan yang belum dibayarkan ini bervariasi mulai dari 2 bulan, 3 bulan sampai 4 bulan.
Para pemain Kalteng Putra akhirnya melakukan aksi mogok bertanding saat berhadapan dengan PSCS Cilacap dalam lanjutan pertandingan Liga 2 yang berlangsung pada 27 Januari lalu.
Komdis PSSI pun memanggil para pemain pada 31 Januari dan 1 Februari. Dalam sidang Komdis tersebut, para pemain Kalteng Putra telah menyampaikan bahwa aksi mogok bertanding karena belum menerima hak berupa pembayaran gaji dari klub.
“APPI berharap Komdis dapat bersikap objektif, bijaksana dan memenuhi rasa keadilan dalam memutuskan permasalahan yang terjadi terhadap para pemain Kalteng Putra,” kata Presiden APPI Andritany Ardhiyasa.
Menurut info yang diperoleh, pihak Kalteng Putra tidak membayarkan gaji karena mereka melanggar perjanjian kontrak dan tidak mau bermain. Pihak Kalteng Putra juga meminta para pemain membubarkan diri dan pergi.
Berbagai usaha kesepakatan dan mediasi dilakukan pemain Kalteng Putra, namun tak menemui kesepakatan. Akhirnya para pemain sepakat membagikan surat pernyataan kesepakatan bersama mengenai masalah gaji ini melalui akun media sosialnya masing-masing.
Menanggapi hal ini, pihak manajemen Kalteng Putra justru memberikan respon dengan melaporkan para pemainnya atas pencemaran nama baik dan melanggar UU ITE.
“Jangan sampai para pemain yang tidak dibayar gajinya ini yang justru malah dilaporkan ke polisi oleh klubnya lalu disanksi PSSI, tragis!,” ujar Andritany.
Dipihak pemain menyatakan mereka bukan tidak bersedia bermain, mereka dalam kondisi siap untuk bermain namun menuntut hak mereka agar dibayarkan dulu dan mereka akan siap berlaga kembali.
“Sebenarnya kita masih ada keinginan untuk bermain dan masih standby di mess sampai ada keputusan manajemen dan menunggu pembayaran maka kita akan main” kata pemain Kalteng Putra Gunawan Cahyo.
APPI berharap PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) lebih serius dan ketat dalam memverifikasi keuangan klub ke depannya sehingga kasus penunggakan gaji pemain seperti sekarang tidak dapat terulang.
“Jelas ini kita sangat menyayangkan kejadian lagi-lagi tunggakan gaji seperti yang tadi saya sampaikan ini masalah klasik dan terus berulang. Prinsipnya sebenarnya adalah PSSI dan PT Liga yang menjalankan kompetisi ini lebih serius dan lebih ketat dalam memverifikasi klub kedepannya sehingga kasus gaji pemain ini tidak terjadi lagi,” ujar Officer Legal APPI Riza Hufaida.