Tak Ingin Kejadian Jaman Thomas Doll di Persija Jakarta, PSSI Tegas Soal Pemanggilan Pemain Timnas

ZQSCORE.NEWS – Ketegangan antara pelatih klub dan timnas di Liga 1 Indonesia bukanlah hal baru, namun apa yang terjadi dalam dua musim terakhir bersama Thomas Doll di Persija Jakarta memaksa PSSI mengambil langkah tegas. Pelatih asal Jerman itu seringkali berseberangan dengan Shin Tae-yong, terutama mengenai pemanggilan pemain untuk timnas Indonesia.

Sejak 2022 hingga 2024, Doll menangani Persija dengan ambisi besar, namun sering kali merasa frustrasi dengan kebijakan pemusatan latihan (TC) jangka panjang yang diterapkan Shin Tae-yong.

Pemain kunci Persija, yang juga merupakan andalan timnas, sering kali dipanggil untuk mengikuti TC, yang membuat mereka absen di pertandingan-pertandingan penting Liga 1.

Ketegangan ini mencapai puncaknya ketika Doll mengkritik Shin Tae-yong secara terbuka, bahkan menyebutnya sebagai “badut”.
Konflik ini juga berdampak pada performa Persija, yang harus menjalani beberapa laga terakhir musim lalu dengan skuad yang tipis karena banyak pemainnya bergabung dengan timnas U-23.

Mengantisipasi masalah serupa terjadi lagi, PSSI mengambil langkah tegas. Kini, setiap pelatih di Liga 1 diwajibkan menandatangani surat pernyataan untuk melepas pemain yang dipanggil timnas tanpa ada perlawanan.
Hal ini diungkapkan oleh pelatih Persis Solo, Milomir Seslija, yang menyebut bahwa semua klub harus patuh pada aturan ini.

“Sebelum musim ini dimulai, semua pelatih dan klub harus menandatangani pernyataan untuk tidak menghalangi pemain bergabung dengan timnas,” ujar Coach Milo.

“Ini adalah kebijakan dari PSSI untuk memastikan tidak ada lagi konflik seperti yang terjadi musim lalu.”

Milo juga menyebut bahwa langkah ini adalah hasil dari pengalaman musim lalu, di mana beberapa klub enggan melepas pemain mereka, sementara yang lain mematuhi panggilan timnas. Dengan kebijakan baru ini, PSSI ingin memastikan bahwa semua klub berada pada jalur yang sama, terutama dalam mendukung timnas Indonesia.

Erick Thohir, Ketua Umum PSSI, disebut sebagai sosok di balik kebijakan ini. Ia dianggap pintar dalam menangani masalah ini, memastikan tidak ada lagi pelatih yang bersikap tegas seperti Doll terhadap panggilan timnas.

Meski demikian, kebijakan ini tetap membawa dampak pada beberapa klub. Pelatih timnas U-20, Indra Sjafri, misalnya, telah menggelar pemusatan latihan berdurasi lima bulan untuk persiapan berbagai turnamen, termasuk Kualifikasi Piala Asia U-20 2025.

Sejumlah pemain muda potensial seperti Arkhan Kaka, Dony Tri Pamungkas, dan Kadek Arel, harus absen dari kompetisi Liga 1 untuk waktu yang lama demi kepentingan timnas.

Total
0
Shares
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts