ZQSCORE.NEW – Kekalahan telak Timnas Malaysia dari Selandia Baru dengan skor 0-4 dalam FIFA Matchday Oktober 2024 memunculkan kekhawatiran soal kesiapan mereka menghadapi Kualifikasi Piala Asia 2027.
Azlan Johar, mantan pemain Malaysia, mengungkapkan sejumlah kelemahan fundamental dalam tim Harimau Malaya yang bisa menghambat upaya mereka bersaing di level internasional. Menurutnya, kebugaran fisik, kelincahan, dan kemampuan teknis pemain saat ini belum cukup untuk bersaing di kompetisi dengan intensitas tinggi.
Salah satu kritik terbesar yang disampaikan Azlan adalah soal kemampuan Malaysia dalam menjaga performa selama 90 menit penuh. Dalam pandangannya, tim asuhan Kim Pan-gon tersebut hanya bisa tampil efektif selama 45 menit pertama, yang sangat terlihat dalam kekalahan dari Selandia Baru. Di babak kedua, permainan Malaysia mulai menurun drastis, dan mereka kehilangan kendali atas jalannya pertandingan.
“Kita hanya mampu bermain 45 menit. Menurut saya, kalau mau main bertahan atau menyerang, itu tergantung kita. Tapi kalau mau main bertahan, usahakan bertahan selama 90 menit, dan kalau mau bermain menyerang lalu bertahan, pastikan itu bisa dilakukan selama 90 menit,” kata Azlan.
Komentar ini menggarisbawahi masalah besar yang dihadapi Malaysia, yakni inkonsistensi dalam bermain sepanjang pertandingan. Kesiapan fisik dan mental untuk menjaga tempo permainan sepanjang laga menjadi aspek yang harus segera diperbaiki jika mereka ingin memiliki peluang bersaing di Kualifikasi Piala Asia 2027.
Azlan juga menyoroti kekurangan dalam stamina dan kelincahan para pemain Malaysia. Ia menyebut bahwa Malaysia kalah dalam aspek kebugaran, yang mengakibatkan kesalahan demi kesalahan dalam pertandingan melawan Selandia Baru.
“Bahkan kemampuan dasar kita kalah dari Selandia Baru. Kelincahan kita kalah, stamina dan kekuatan fisik kita kurang. Ketika kebugaran yang diperlukan untuk tingkat internasional tidak cukup, itu menyebabkan kita banyak melakukan kesalahan,” jelasnya.
Selain itu, Azlan menyoroti masalah kemampuan teknis para pemain. Dalam sepak bola modern, stamina dan skill teknis harus seimbang agar bisa bersaing di level internasional. Harimau Malaya dinilai masih belum memiliki kombinasi tersebut, yang terlihat dari minimnya kreativitas dan ketangguhan di lapangan ketika menghadapi lawan yang lebih unggul secara fisik dan teknis.
Kekalahan dari Selandia Baru juga berdampak pada peringkat FIFA Malaysia. Dalam perhitungan terbaru, posisi Malaysia di ranking FIFA mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Hal ini tentu menjadi tantangan tambahan bagi Kim Pan-gon dan tim dalam mempersiapkan diri menghadapi Kualifikasi Piala Asia 2027. Dengan performa yang belum stabil, Malaysia harus berhadapan dengan tim-tim yang memiliki peringkat lebih baik dan kualitas permainan lebih tinggi.
Kekalahan dari Selandia Baru menjadi peringatan bagi Timnas Malaysia bahwa peningkatan performa tidak bisa hanya dilakukan di satu sisi saja. Kebutuhan akan pembenahan fisik, kebugaran, dan pengembangan skill teknis menjadi prioritas jika Malaysia ingin bersaing di Kualifikasi Piala Asia 2027 dan kompetisi internasional lainnya.