ZQSCORE.NEWS– Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, secara resmi meminta FIFA dan AFC untuk tetap menggelar laga kandang Timnas Indonesia melawan Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.
Permintaan ini disampaikan sebagai respons atas usulan Bahrain untuk memindahkan venue pertandingan setelah kontroversi pada pertemuan pertama kedua tim di Riffa.
Pertemuan pertama Timnas Indonesia dan Bahrain dalam babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 meninggalkan polemik. Laga berakhir imbang 2-2 setelah gol penyama kedudukan Bahrain dicetak pada menit-menit akhir injury time. Namun, keputusan wasit Ahmed Al-Kaf yang terus melanjutkan pertandingan hingga gol tersebut tercipta memicu protes keras dari publik Indonesia.
Gelombang kecaman dari warganet Indonesia mengarah ke akun media sosial AFC dan federasi sepak bola Bahrain. Situasi ini mendorong Bahrain mengirimkan surat resmi kepada FIFA dan AFC untuk meminta pertandingan kedua di Jakarta dipindahkan ke lokasi netral.
AFC menganggap serius permintaan Bahrain dan segera menggelar pertemuan untuk membahas venue pertandingan. Meski demikian, hingga kini belum ada keputusan resmi dari AFC terkait lokasi pertandingan yang dijadwalkan berlangsung pada Juni 2025 tersebut.
Erick Thohir memberikan respons tegas terhadap permintaan Bahrain. Ia menegaskan bahwa Indonesia telah membuktikan diri sebagai tuan rumah yang baik dan menghormati tamu, khususnya saat melawan Jepang dan Arab Saudi di SUGBK.
“Bagaimana kita kasih lihat kemarin pertandingan lawan Arab Saudi dan Jepang. Suporter mereka aman karena suporter Indonesia ini suporter yang hebat. Suporter kita menghargai bangsa lain. Cuma kalau dicurangin kan ngambek, tapi itu kan semua bangsa,” ujar Erick Thohir.
Erick juga menambahkan bahwa suporter Jepang bahkan membawa anak dan istri ke stadion dengan nyaman, sementara pendukung Arab Saudi menikmati atmosfer meski sempat terguyur hujan.
Dalam konferensi pers, Erick Thohir menyatakan telah mengirimkan surat resmi kepada FIFA dan AFC untuk menolak permintaan Bahrain. Ia meminta badan sepak bola dunia dan Asia tersebut untuk menilai Indonesia berdasarkan fakta, bukan asumsi.
“Dengan segala kerendahan hati, saya memohon FIFA dan AFC melihat fakta, bukan melihat dari sisi yang lain,” ungkap Erick.
Erick juga memuji suporter Indonesia yang mampu memberikan dukungan penuh tanpa menciptakan kericuhan. Keberhasilan PSSI menggelar dua laga besar melawan Jepang dan Arab Saudi di SUGBK menjadi bukti nyata bahwa Indonesia siap menjadi tuan rumah pertandingan internasional.
“Suporter Jepang aman, suporter Arab Saudi senang. Jadi, tidak ada alasan untuk memindahkan laga ini,” pungkas Erick.