ZQSCORE.NEWS – Kiper FC Bekasi City, Cahya Supriadi, dijatuhi hukuman berat oleh Komite Disiplin (Komdis) PSSI usai insiden yang terjadi dalam laga melawan PSPS Pekanbaru pada 15 November 2024 di Stadion Purnawarman. Cahya, yang juga merupakan salah satu nama yang masuk ke dalam skuad Timnas Indonesia untuk ASEAN Cup 2024, harus menerima sanksi larangan bermain sebanyak empat pertandingan serta denda Rp 5 juta.
Komdis PSSI menilai Cahya Supriadi melakukan pelanggaran serius dalam laga tersebut. Pada menit ke-36, Cahya menerima kartu merah langsung akibat tindakan kasarnya yang dinilai menggunakan tubuh secara berlebihan sehingga membahayakan pemain lawan.
Meski FC Bekasi City berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 4-3, aksi Cahya meninggalkan catatan buruk bagi sang kiper muda. Keputusan Komdis ini menjadi pengingat penting bahwa tindakan tidak sportif dalam sepak bola memiliki konsekuensi serius.
Terlepas dari hukuman yang dijatuhkan, Shin Tae-yong, pelatih Timnas Indonesia, tetap mempercayakan Cahya sebagai salah satu kiper yang dipanggil untuk ASEAN Cup 2024. Pemanggilan Cahya bukan tanpa alasan, mengingat kiprahnya yang konsisten saat membela Timnas U-19 dan U-20 Indonesia di bawah asuhan Shin Tae-yong.
Selain Cahya, tiga kiper lain yang dipanggil untuk memperkuat Timnas Indonesia di turnamen bergengsi ini adalah:
Daffa Fasya (Borneo FC), Erlangga Setyo (PSPS Pekanbaru),
Ikram Algiffari (Semen Padang)
Cahya dikenal memiliki refleks yang tajam dan kemampuan membaca permainan yang baik. Meski saat ini menghadapi tantangan dengan hukuman larangan bermain, Cahya tetap menjadi salah satu aset penting di posisi penjaga gawang bagi Timnas Indonesia.
Pemanggilan Cahya ke Timnas Indonesia menunjukkan bahwa pelatih Shin Tae-yong lebih menitikberatkan pada kualitas dan pengalaman pemainnya di level internasional. Dalam turnamen ASEAN Cup 2024, Indonesia akan menghadapi tantangan besar, sehingga dibutuhkan kiper-kiper yang siap tampil di bawah tekanan tinggi.
Bagi Cahya, kesempatan membela Garuda di turnamen ini bisa menjadi momen penting untuk membuktikan kualitasnya setelah insiden yang terjadi di Liga 2. Dengan bimbingan Shin Tae-yong, Cahya diharapkan mampu mengendalikan emosinya di lapangan dan memberikan kontribusi maksimal bagi Timnas Indonesia.