ZQSCORE.NEWS – Skuad Harimau Malaya mendapat sorotan tajam dari media Malaysia usai bermain imbang 2-2 melawan Kamboja pada laga pembuka Grup A Piala AFF 2024, Minggu (8/12). Meski berhasil mencuri satu poin, hasil tersebut dianggap mengecewakan, mengingat perbedaan peringkat FIFA dan rekor pertemuan kedua tim yang sebelumnya sangat dominan untuk Malaysia.
Malaysia sebenarnya memulai pertandingan dengan baik. Gol Stuart Wilkin pada menit ke-25 membawa Harimau Malaya unggul lebih dulu, memanfaatkan umpan silang Dominic Tan yang terukur. Namun, kelemahan di lini belakang membuat Malaysia kecolongan dua gol dalam waktu singkat di babak kedua.
Abdel Kader Coulibaly mencetak gol penyama untuk Kamboja di menit ke-52, sebelum Sa Ty memanfaatkan buruknya koordinasi lini pertahanan Malaysia untuk membawa Kamboja unggul 2-1 di menit ke-60. Harimau Malaya nyaris kalah andai Fergus Tierney tidak muncul sebagai penyelamat dengan gol indahnya di menit ke-74.
Media Malaysia tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya atas hasil ini. Harian Metro menyoroti perbedaan peringkat FIFA antara kedua tim, di mana Malaysia berada di posisi ke-132, jauh lebih tinggi dari Kamboja di peringkat ke-180.
“Hasil imbang itu benar-benar mengejutkan karena peringkat Malaysia jauh lebih baik dibandingkan Kamboja,” tulis Harian Metro.
Media itu juga menyoroti rekor pertemuan kedua tim, di mana Malaysia telah menang 15 kali dari 18 pertemuan sejak 1956, menjadikan hasil kali ini sebagai sesuatu yang memalukan.
Sementara itu, Berita Harian memuji penampilan Fergus Tierney yang menjadi pahlawan di pertandingan ini. Pemain naturalisasi berdarah Skotlandia itu, yang baru masuk di menit ke-70, hanya butuh empat menit untuk menyelamatkan muka timnya dengan gol penyama kedudukan.
“Tierney menyelamatkan kehormatan tim nasional yang berada di peringkat ke-132 dunia. Ini adalah hasil imbang pertama melawan Kamboja setelah menang 12 kali beruntun sejak 1972,” tulis Berita Harian.
Setelah hasil mengecewakan melawan Kamboja, Malaysia akan menghadapi Timor Leste pada Rabu (11/12) mendatang. Pertandingan ini menjadi momentum bagi Harimau Malaya untuk bangkit dan membuktikan diri sebagai salah satu tim yang diunggulkan di Grup A.
Dengan Thailand yang tampil dominan setelah membantai Timor Leste 10-0 di laga lain, Malaysia harus meraih kemenangan besar untuk menjaga peluang lolos. Pau Marti dan timnya memiliki pekerjaan rumah besar untuk memperbaiki koordinasi di lini belakang dan meningkatkan efektivitas serangan.
Hasil imbang melawan Kamboja menjadi peringatan dini bagi Harimau Malaya. Kekecewaan media dan pendukung seharusnya menjadi motivasi tambahan untuk tampil lebih baik di laga-laga berikutnya. Dengan kualitas pemain seperti Stuart Wilkin dan Fergus Tierney, Malaysia memiliki potensi besar untuk bangkit, asalkan mereka mampu memaksimalkan performa tim secara kolektif.