ZQSCORE.NEWS – Ragnar Oratmangoen, salah satu pemain naturalisasi Timnas Indonesia, tengah menghadapi tantangan besar dalam kariernya di FC Dender. Meskipun merasa terhormat bisa membela Garuda di pentas internasional, Ragnar tak menampik bahwa perjalanan panjang dan agenda internasional yang padat telah memengaruhi perkembangannya di klub.
Pelatih FC Dender, Vincent Euvard, secara terbuka mengungkapkan bahwa salah satu faktor yang menghambat perkembangan Ragnar adalah kelelahan fisik akibat perjalanan jauh untuk membela Timnas Indonesia. Menurutnya, perjalanan panjang selama lebih dari 10 jam dengan pesawat, diikuti oleh jet lag dan waktu pemulihan yang singkat, membuat Ragnar sulit memberikan performa maksimal di klub.
“Jangan anggap remeh penerbangan dalam waktu lama. Ragnar sering menghabiskan sepuluh jam di pesawat untuk pertandingan internasional. Setelah itu, ia menjalani perjalanan yang melelahkan dan terkadang baru kembali sehari sebelum pertandingan,” ujar Euvard.
Ragnar sendiri mengakui bahwa agenda internasional menjadi salah satu alasan mengapa performanya di FC Dender belum maksimal. “Saya akui bahwa perkembangan saya di Dender agak melambat karena banyaknya pertandingan internasional,” kata Ragnar.
Namun, Ragnar menegaskan bahwa ia tetap merasa terhormat bisa membela Timnas Indonesia. Awalnya, pertandingan internasional dianggapnya membantu dalam menjaga ritme kompetisi, tetapi dalam jangka panjang, efeknya justru merugikan.
“Awalnya, bermain untuk timnas membantu saya mendapatkan ritme kompetisi. Tetapi kemudian, itu menjadi kerugian karena saya kehilangan waktu bermain di Dender,” tambahnya.
Terlepas dari tantangan yang ada, Ragnar tetap memiliki tekad besar untuk membawa Indonesia ke panggung internasional, termasuk Piala Dunia 2026. Dengan peluang yang masih terbuka, Ragnar optimis Timnas Indonesia bisa meraih hasil terbaik di kualifikasi.
“Saya ingin sekali pergi ke Piala Dunia bersama Indonesia. Jepang memang tidak tertandingi di puncak grup kami, tetapi posisi kedua juga memberi kami hak untuk lolos. Kami hanya tertinggal satu poin dari Australia dan berada di posisi ketiga bersama Bahrain, China, dan Arab Saudi,” ujar Ragnar.
Ragnar memahami bahwa membela timnas memiliki dampak baik dan buruk, tergantung pada situasi pemain. Ia pun meminta publik untuk tidak salah paham terhadap pernyataannya.
“Mohon hati-hati, saya senang bisa membela negara saya. Itu benar-benar suatu kehormatan,” tegasnya.
Ke depan, Ragnar berharap bisa menemukan keseimbangan antara tanggung jawab membela negara dan pengembangan karier di klub. Dengan sisa sepuluh pertandingan kompetisi yang tidak berbenturan dengan agenda internasional, Ragnar bertekad memanfaatkan waktu untuk menunjukkan performa terbaik di FC Dender.