Korea Selatan meraih tiga gelar dunia untuk pertama kalinya pada Kejuaraan Dunia.
Seo berpadu luar biasa dengan rekannya Kang Min-hyuk untuk menghancurkan hati para penggemar di Royal Arena, Kopenhagen, Denmark.
Kang/Seo sukses mengalahkan pasangan ganda putra tuan rumah, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen, pada laga final yang berlangsung pada Minggu (27/8/23).
Kang/Seo bangkit dari ketertinggalan untuk meraih kemenangan dengan perjuangan keras dengan skor 14-21, 21-15, 21-17.
Laga penentuan ini berlangsung menegangkan karena keduanya saling bertukar pukulan sebelum tim Korea tampil solid di Fase krusial untuk pulang ke rumah demi meraih kemenangan.
Itu merupakan gelar kedua Seung-jae setelah sebelumnya menjuarai nomor ganda campuran.
Dia sebelumnya bermain gemilang bersama Chae Yu-jung untuk mengejutkan peringkat 1 dunia dan juara bertahan Zheng Siwei/Huang Yaqiong (China) 21-17, 10-21, 21-18.
“Saya minta maaf telah mengecewakan para penggemar Denmark di sini. Saya tidak percaya, saya telah memenangkan dua gelar dunia di sini,” kata Seo dilansir dari The Star.
Seo menjadi pebulu tangkis Korea Selatan pertama dalam 24 tahun yang memenangkan dua gelar dalam satu turnamen kejuaraan dunia.
Sebelumnya, Kim Dong-moon menjadi pebulu tangkos Korea terakhir yang menyapu bersih dua gelar ganda putra bersama Ha Tae-kwon dan campuran dengan Ra Kyung-min.
Kemenangan Kang/Seo membayar kebuntuan medali emas ganda putra selama 11 tahun pada Kejuaraan Dunia.
Kali terakhir ganda putra Korea Selatan yang naik podium kampiun adalah Ko Sung-hyun/Shin Baek-cheol yang juga meraihnya di Kopenhagen.
Sebelumnya, ganda putra Negeri Ginseng yang meraih medali emas Kejuaraan Dunia adalah Ha Tae-kwon/Kim Dong-moon (1999) dan Park Joo-bong/Kim Moon-soo (1991).
Sebelumnya, An Se-young telah meraih kemenangan bersejarah ketika ia menjadi tunggal putri pertama dari Korea Selatan yang merebut gelar juara dunia sejak dimulainya turnamen tersebut pada 1977.
An yang berusia 21 tahun mengalahkan pemegang tiga gelar juara dunia, Carolina Marin (Spanyol) 21-12, 21-10 pada final, yang membuat pemain muda itu mendominasi permainan sejak awal.
“Saya sangat senang bisa memenangkan gelar ini. Itu sangat berarti bagi saya,” kata Se-young yang bersemangat, yang harus puas dengan perunggu tahun lalu di Tokyo.