Komentar Yunus Nusi Terkait Insiden Persebaya vs PSS Sleman

 

ZQSCPRE.NEWS – Insiden kekerasan dan kebrutalan pemain terjadi lagi. Kali ini Korbannya adalah Bruno Moreira.

Insiden ini terjadi dalam pertandingan Persebaya kontra PSS Sleman dalam lanjutan Liga 1 2023/2024, Minggu (3/3). Itu terjadi saat Bruno sudah terbaring di atas lapangan.

Peristiwa ini terjadi di saat Bruno sedang tersungkur kesakitan, setelah kakinya ditendang dari belakang oleh bek lawan dan bola menggelinding ke arah kepalanya, tanpa ampun Wahyudi Hamisi dari  tim PSS Sleman yang tengah berebut bola menghajar kepala Bruno dengan pul sepatunya, Dari video SLIDE PERTAMA jelas terlihat, tendangan Hamisi memang sengaja ditujukan ke kepala Bruno, bukan ke bola.

Perlu diketahui, kejadian kekerasan ini juga pernah terjadi  pada 13 Oktober 2018 yang menimpa Robertino Pugliara. Tulang fibula kaki Robertino Pugliara patah di Stadion Gelora Bung Tomo karena di tekel dengan dua kaki dari belakang oleh Wahyudi Hamisi. Tekel itu begitu kejam dan mematikan dan menyebabkan Pugliara tidak dapat lagi bemain sepak bola dan tamatlah karirnya.

Persebaya menilai betapa membahayakan perbuatan Hamisi itu. Tindakan menendang bagian belakang kepala bisa menyebabkan traumatic brain injury, mengakibatkan cacat bahkan kematian. Hari ini, manajemen Persebaya akan melakukan pemeriksaan lanjutan pada Bruno untuk memastikan kondisinya baik-baik saja.

Anehnya untuk perbuatan barbar seperti itu, wasit Ginanjar Rahman Latief hanya memberikan kartu kuning ke Hamisi. Sama seperti kejadian 13 Oktober 2018, Hamisi sangat jelas dan layak untuk diberikan kartu merah, namun hanya diberi kartu kuning. Padahal, jelas dalam Kode Disiplin PSSI, maupun Law 12 dalam Laws of The Game, violent conduct seperti itu hukumannya adalah kartu merah langsung.

Menaggapi insiden ini Yunus Nusi selaku Exco PSSI saat ditemui wartawan di GBK Arena mengatakan sangat menyayangkan insiden itu.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Komite Wasit Pak Rudy, kami berharap ada evaluasi termasuk juga sanksi berat terhadap pemain.” Ujar Yunus Nusi.

“Kami melihat di depan wasit kejadian itu terjadi dan berharap ada respect dari pemain jangan sampai saling mencederai karena itu berakibat fatal. Sudah ada beberapa pemain yang meninggal di Riau, di Persela dan kami berharap hal ini tidak terulang.Kami kasihan dengan pemain jika tidak terlindungi nyawanya.” Lanjutnya.

“ Pertandingan Persebaya kami jadikan evaluasi dan kami sudah berkoordinasi dengan Komite Wasit. Kami masih tunggu surat keberatan dari Persebaya agar masuk ke ranah komite disiplin.” Tambahnya.

Saat ditanya wartawan soal Persib Vs Persija, ada sanksi komdis tanpa penonton, tapi Persib kabarnya akan banding, Yunus menjawab belum menerima suratnya.

“kita akan lakukan semuanya secara prosedural karena ini juga menyangkut sebuah risiko yang sangat besar, tentu kita akan mengakomodir saran dan pendapat dari berbagai elemen dan kita juga harus berkaca kepada beberapa kejadian.” Kata Yunus.

Yunus juga tidak mau kejadian seperti  kanjuruhan terlulang kembali, karena betul-betul memukul Federasi. Oleh harus memaklumi bahwa ketika PSSI memberikan keputusan tanpa penonton, ya layaknya itu juga dituruti, memaklumi itu.“Kita khawatir apabila ada kejadian yang menyerupai kejadian sebelumnya ini akan berakibat fatal terhadap federasi kita, karena kita masih dalam pemantauan FIFA dalam rangka transformasi sepak bola Indonesia.” Tutupnya.

 

Total
0
Shares
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts