ZQSCORE.NEWS – Sebagai salah satu klub besar, Persija Jakarta turut terdampak penurunan jumlah penonton Liga 1. Klub ibu kota ini langsung bergerak cepat dengan mengusung konsep sportainment.
Penurunan jumlah kehadiran suporter Liga 1 pernah dibahas PT Liga Indonesia Baru (LIB) pada akhir Oktober 2024. Saat itu Liga 1 2024/2025 sudah berjalan 9 pekan dengan kondisi banyak stadion yang sepi penonton.
Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus menyebut bahwa hal itu terjadi karena beberapa penyebab; mulai dari renovasi stadion, ekonomi melemah, hingga faktor kenyamanan penonton yang dinilai masih kurang.
Persija sebagai klub besar yang kerap mendapat banyak pemasukan dari penonton ternyata turut merasakan situasi ini. Untuk itu Persija meresponsnya dengan mencari formula agar The Jakmania tetap tertarik datang ke stadion.
“Dalam data Liga 1, awalnya penonton terbanyak itu Persebaya. Tetapi dalam satu laga (Persija) melawan PSS, kami nomor satu. Secara akumulasi putaran pertama, Persebaya di atas karena Persija tidak bisa bermain di Jakarta. Dan itu memberi pengaruh terhadap jumlah penonton,” kata Direktur Persija Mohamad Prapanca dalam acara Ngopi Bareng Persija di Garuda Arena, Sarinah, Jakarta, Jumat (18/1/2025).
“Kami sudah menganalisis masalah suporter yang sepi menonton ke stadion. Kami diskusi dengan The Jakmania. Nah diperkirakan urusan pinjaman online dan judi online mempengaruhi terhadap daya beli tiket dari suporter. Kami akui daya beli tiket Persija menurun,” ujarnya.
Dilanjutkan Prapanca, sekarang ada banyak opsi bagi penikmat bola bisa menyaksikan pertandingan liga lain atau olahraga lain. Untuk tetap menarik suporter datang ke stadion, Persija bertekad untuk memberikan pelayanan terbaik.
Persija meyakini pelayanan yang lebih juga harus ditingkatkan saat menggelar laga di Jakarta. Misalnya dari hal sederhana seperti menyediakan penunjuk jalan untuk lokasi parkir, hiburan dua jam sebelum kick off.
“Lalu kami juga memberikan satu giveaway di setiap musim. Untuk urusan hadiah nanti dibicarakan tim marketing. Tujuannya hanya satu, untuk menaikkan jumlah penonton ke stadion. Plus pelayanan dan keamanannya,” tutur Prapanca.
“Kami setiap musim ada target perihal pendapatan sponsor, tiket, kontribusi hak siar, dan merchandise. Karena itu sekarang yang menjadi perhitungan kami. Jadi andaikan tiket turun, kami ada target. Misalnya dalam satu musim itu ada 17 laga kandang. Kami mau 300 ribu penonton. Itu nantinya akan menjadi bahan evaluasi kami ke depan,” ucapnya.
“Kami sedang berusaha mengarah sport entertainment. Bisa pergi menonton bersama keluarga, pacar, dan tidak ada ketakutan. Karena terkadang sekarang masih ada ketakutan soal itu,” katanya lagi.
Sementara Manajer Persija Bambang Pamungkas punya cara pandang lain. Ia menilai bahwa Persija juga harus memaksimalkan laga kandang untuk meraup poin sebanyak mungkin.
“Cara memberikan hiburan kepada The Jakmania di stadion, ya performa di lapangan. Kalau kami bisa maksimalkan 9 laga kandang, posisi di papan atas sangat besar. Ini sudah saya diskusikan dengan Pak Panca dan Carlos Pena. Sebenarnya target kami ini 4 besar tapi Pak Panca bilang kalau memang ada peluang juara ya lakukan,” ucap Bambang Pamungkas.
“Jadi saya mengingatkan The Jakmania ayo hadir. Kita punya 9 laga kandang, kalau kalian datang dan memenuhi stadion, kita bisa berjuang bersama, maka peluang kita berada di papan atas sangat besar, syukur-syukur juara,” tuturnya.
