ZQSCORE.NEWS – Timnas Australia mengalami pukulan telak setelah bek andalan mereka, Harry Souttar, dipastikan absen selama 12 bulan akibat cedera tendon Achilles. Cedera tersebut dialami Souttar usai membela Sheffield United dalam pertandingan Boxing Day Liga Inggris melawan Burnley di Stadion Bramall Lane pada Kamis (26/12).
Meskipun Souttar mampu menyelesaikan pertandingan hingga peluit panjang berbunyi, laporan medis setelah laga menyebutkan cedera yang dialaminya cukup serius. Hal ini dikonfirmasi oleh pelatih Sheffield United, Chris Wilder, setelah laga melawan West Brom pada Senin (30/12).
“Dia benar-benar hancur. Sangat sedih baginya, dia sangat menikmati waktunya di sini. Sangat mengecewakan kehilangan pemain sehebat ini karena dia sudah bermain luar biasa,” ujar Wilder kepada 7 News.
Absennya Souttar menjadi kehilangan besar bagi timnas Australia, terutama di tengah perjuangan mereka di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Bek tangguh yang juga menjadi pahlawan di Piala Dunia 2022 ini harus melewatkan sisa kualifikasi, termasuk laga penting melawan Timnas Indonesia pada Maret 2025 di Sydney.
Pelatih Australia, Tony Popovic, menghadapi tantangan berat untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan Souttar. Dengan hanya empat laga tersisa, Australia saat ini berada di posisi kedua Grup C, tertinggal sembilan poin dari Jepang dan hanya unggul satu poin dari pesaing seperti Indonesia, Arab Saudi, Bahrain, dan China.
Melalui akun Instagram pribadinya, Souttar menyampaikan rasa terima kasih kepada Sheffield United dan para pendukungnya.
“Sayangnya saya harus absen untuk sementara waktu, tetapi saya mendoakan yang terbaik untuk semua orang di klub untuk sisa musim ini dan seterusnya,” tulis Souttar.
“Terima kasih kepada semua orang di Sheffield United, klub yang luar biasa dengan orang-orang hebat,” tambahnya.
Absennya Souttar tidak hanya memengaruhi lini pertahanan Australia tetapi juga moral tim. Sebagai bek tengah andalan dengan postur tinggi dan kemampuan bertahan yang luar biasa, Souttar menjadi pemain kunci dalam setiap laga penting Socceroos.
Kini, Popovic harus mencari solusi untuk menjaga kekuatan lini belakang Australia di tengah persaingan ketat di Grup C. Kualifikasi melawan Indonesia, yang menjadi salah satu rival terkuat di grup, akan menjadi ujian berat bagi skuad Socceroos tanpa kehadiran Souttar.
Meski menghadapi situasi sulit, Australia masih memiliki peluang besar untuk melangkah ke putaran final Piala Dunia 2026. Tim ini harus memanfaatkan sisa empat laga untuk meraih poin maksimal, terutama dalam duel melawan Jepang dan Indonesia yang diprediksi akan menjadi kunci kelolosan.
Para penggemar sepak bola Australia berharap tim asuhan Popovic dapat menemukan pengganti yang sepadan untuk Souttar dan melanjutkan perjuangan demi tiket menuju panggung dunia.
Dengan semangat yang tetap membara, Socceroos diharapkan dapat bangkit meski harus kehilangan salah satu pemain terbaiknya.