ZQSCORE.NEWS – Penyerang Australia, Mitchell Duke, menyampaikan permintaan maaf setelah menyindir suporter Timnas Indonesia usai laga putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Selasa (10/9/2024). Dalam komentarnya, Duke mengkritik selebrasi suporter Indonesia yang menyanyikan lagu kebangsaan “Tanah Airku” setelah pertandingan yang berakhir dengan skor imbang tanpa gol di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.
Usai pertandingan, Duke menyatakan keheranannya atas reaksi suporter Indonesia yang menurutnya merayakan hasil imbang seperti sebuah kemenangan. Komentar ini ia sampaikan dalam sebuah wawancara dengan Football Australia.
“Mereka bernyanyi sekarang, mereka jadi gila. Itu maksud saya, mereka merayakan hasil imbang seolah-seolah itu adalah sebuah kemenangan,” ujar Duke dalam pernyataan yang kemudian menimbulkan kontroversi. Ia juga menambahkan bahwa Australia harus bekerja lebih keras untuk mengalahkan tim-tim seperti Indonesia.
Komentar Duke yang menyinggung suporter Timnas Indonesia itu segera menuai kritik. Banyak yang merasa Duke salah memahami konteks nyanyian “Tanah Airku”.
Bagi suporter Indonesia, nyanyian ini tidak berkaitan dengan hasil pertandingan, melainkan sebuah bentuk apresiasi atas kerja keras para pemain Timnas di lapangan. Lagu ini telah menjadi ritual khas dalam setiap pertandingan Timnas Indonesia, baik untuk tim senior maupun tim usia muda, tak peduli apakah hasil akhir pertandingan itu kemenangan, seri, atau kekalahan.
Nyanyian “Tanah Airku” merupakan simbol kebanggaan dan cinta suporter kepada timnas, dan biasanya dinyanyikan sebagai tanda solidaritas antara pemain dan suporter yang hadir di stadion.
Setelah menerima banyak kritik atas komentarnya, Mitchell Duke akhirnya menyampaikan permintaan maaf melalui akun Instagram pribadinya. Dalam unggahan Instastory, Duke mengaku tidak paham dengan makna di balik nyanyian “Tanah Airku” dan menegaskan bahwa komentarnya tidak bertujuan untuk merendahkan masyarakat Indonesia.
“Saya hanya ingin meminta maaf tentang komentar saya setelah pertandingan! Saya tak bermaksud tidak menghormati masyarakat Indonesia,” tulis Duke.
Ia menjelaskan bahwa rasa frustrasinya terhadap hasil pertandingan memengaruhi komentarnya, namun ia tidak memahami bahwa nyanyian tersebut adalah ritual yang dilakukan tanpa memedulikan hasil akhir pertandingan.
“Saya merasa frustrasi dengan hasil pertandingan dan saya juga tidak mengerti itu momen yang Anda lakukan setelah pertandingan apakah hasilnya menang, kalah, atau pun seri,” tambah Duke.
Penyerang Socceroos itu sekali lagi menyampaikan penyesalannya dan menegaskan bahwa ia sangat menghormati suporter dan pemain Timnas Indonesia.
“Jadi saya meminta maaf atas kesalahan yang telah saya lakukan. Tidak ada niat selain rasa hormat,” tulis Duke menutup pernyataan maafnya.
Bagi para suporter Timnas Indonesia, menyanyikan “Tanah Airku” di akhir pertandingan adalah cara untuk memberikan dukungan penuh kepada para pemain, apa pun hasil yang diraih. Ritual ini menunjukkan rasa cinta dan kebanggaan pada Tanah Air serta pengorbanan yang diberikan oleh para pemain di lapangan. Oleh karena itu, nyanyian ini dianggap sebagai bentuk penghargaan dan kebersamaan antara suporter dan Timnas.
Meskipun komentar Duke sempat memicu kontroversi, permintaan maafnya telah diterima oleh banyak pihak. Insiden ini sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya memahami budaya dan tradisi dari negara yang berbeda, terutama dalam dunia sepak bola internasional di mana perbedaan budaya sering kali menjadi bagian tak terpisahkan dari permainan.
FOTO : (REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana)