Performa Timnas Indonesia saat menahan imbang Arab Saudi dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 tidak hanya mendapat sambutan hangat dari suporter dalam negeri, tetapi juga mengundang perhatian dari negara tetangga, Malaysia. Banyak pecinta sepak bola Malaysia yang memuji penampilan impresif Skuad Garuda dan membandingkan gaya bermain Timnas Indonesia dengan tim nasional mereka sendiri.
Dari lini masa media sosial, tampak bahwa banyak penggemar sepak bola Malaysia yang turut menyaksikan pertandingan Arab Saudi vs Indonesia yang digelar pada Jumat (6/9) dini hari WIB. Penampilan gemilang anak asuh Shin Tae-yong selama laga itu tidak hanya membuat fans di Indonesia bangga, tetapi juga menarik komentar positif dari netizen Malaysia.
Salah satu cuitan yang mengulas penampilan Timnas Indonesia datang dari seorang komentator bernama Aiman Roshizam, yang memuji tekanan kuat yang diberikan Indonesia kepada tim tuan rumah, Arab Saudi. Cuitan ini kemudian memancing diskusi di kalangan warganet Malaysia, yang turut memberikan tanggapan mereka.
“Gila, kalau seperti ini permainan Indonesia sekarang memang dahsyat, sepertinya Malaysia juga kena,” tulis salah satu netizen Malaysia yang terkesan dengan gaya permainan Timnas Indonesia.
Komentar tersebut menggambarkan rasa kagum terhadap perubahan signifikan yang ditampilkan Tim Merah Putih di lapangan.
Tidak hanya soal intensitas permainan, netizen lain juga memuji organisasi dan kerja sama tim Indonesia yang terlihat lebih terstruktur.
“Permainan mempunyai arah dan ide. Rekan satu tim saling dukung, mengetahui peran masing-masing. Bukan umpan-umpan di bawah, sehabis itu main bola panjang,” ujar seorang pengguna Twitter dari Malaysia.
Salah satu topik hangat yang menjadi perbincangan di antara netizen Malaysia adalah kebijakan naturalisasi pemain yang diterapkan oleh PSSI dibandingkan dengan pendekatan yang dilakukan oleh Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM).
Seorang netizen Malaysia menyoroti perbedaan pendekatan kedua federasi tersebut, khususnya dalam merekrut pemain keturunan yang berpotensi memperkuat tim nasional.
“Pemain keturunan mereka juga ada yang di bawah 23 tahun. FAM kurang progresif dalam membujuk pemain keturunan gabung skuad, selain itu pola pikir fans juga beranggapan tak ada yang lebih Malaysia daripada Melayu jadi susah untuk pemain keturunan mewakili negara,” cuit seorang pengguna akun Twitter.
Komentar ini mencerminkan pandangan bahwa Timnas Indonesia lebih proaktif dalam memanfaatkan pemain keturunan untuk memperkuat skuadnya, sementara Malaysia dianggap kurang agresif dalam pendekatan serupa. Netizen tersebut juga menyinggung pola pikir konservatif yang mungkin menghambat proses naturalisasi pemain di Malaysia.