ZQSCORE.NEWS – Vietnam akan menghadapi ujian berat dalam leg kedua final Piala AFF 2024 melawan Thailand di Stadion Rajamangala, Minggu (5/1) malam WIB. Meskipun memiliki modal kemenangan 2-1 dari leg pertama, Vietnam perlu menghindari skenario babak adu penalti yang dapat menguntungkan Thailand, mengingat rekam jejak positif Gajah Perang dalam situasi tos-tosan di partai puncak.
Pada leg pertama yang berlangsung di Stadion Viet Tri, Kamis (2/1), Vietnam tampil impresif dengan kemenangan 2-1. Tim tuan rumah unggul dua gol lebih dahulu lewat brace Nguyen Xuan Son, sebelum Thailand memperkecil ketertinggalan lewat gol Chalemsak Aukkee.
Kemenangan ini membuat Vietnam hanya membutuhkan hasil imbang di leg kedua untuk mengamankan gelar juara Piala AFF untuk ketiga kalinya. Namun, perjuangan tim asuhan Philippe Troussier dipastikan tidak akan mudah, terlebih jika pertandingan berlanjut hingga babak adu penalti.
Thailand memiliki reputasi sebagai tim yang tangguh dalam babak adu penalti, terutama di laga final. Dalam sejarah Piala AFF—sebelumnya bernama Tiger Cup—satu-satunya final yang ditentukan lewat adu penalti terjadi pada tahun 2002.
Saat itu, Thailand menghadapi Indonesia di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Dalam laga tersebut, Thailand unggul lebih dulu lewat gol Chukiat Nooslung dan Kiatisuk Senamuang. Namun, Indonesia berhasil menyamakan skor menjadi 2-2 lewat gol Yaris Riyadi dan Gendut Doni Kristiawan, memaksa pertandingan berlanjut ke perpanjangan waktu dan akhirnya ke babak adu penalti.
Di babak tos-tosan, Thailand keluar sebagai pemenang dengan skor 4-2, setelah dua eksekutor Indonesia gagal mencetak gol. Gelar tersebut menjadi salah satu dari enam trofi yang telah diraih Thailand di ajang ini.
Rekor positif itu membuat Thailand semakin percaya diri jika laga melawan Vietnam nanti harus diselesaikan lewat adu penalti.
Untuk menghindari risiko adu penalti, Vietnam harus mampu memanfaatkan momentum dari leg pertama. Pertahanan yang solid dan strategi serangan balik akan menjadi kunci.
Penampilan impresif Nguyen Xuan Son di leg pertama juga perlu diulang, sementara lini belakang Vietnam harus ekstra waspada terhadap ancaman serangan Thailand yang dipimpin Teerasil Dangda dan Chalemsak Aukkee.
Pelatih Philippe Troussier juga harus memastikan Vietnam tetap fokus sepanjang pertandingan, mengingat atmosfer di Stadion Rajamangala akan sangat menekan.
Di sisi lain, Thailand tidak hanya mengandalkan rekor penalti mereka tetapi juga pengalaman sebagai tim tersukses dalam sejarah Piala AFF, dengan tujuh gelar juara. Bermain di kandang sendiri akan memberikan keuntungan besar, terutama dengan dukungan penuh dari puluhan ribu suporter.
Pelatih Masatada Ishii kemungkinan akan menginstruksikan timnya untuk bermain agresif sejak awal guna mengejar defisit gol. Dengan keunggulan teknis dan mentalitas juara, Thailand bertekad membalikkan keadaan dan mengangkat trofi Piala AFF untuk kedelapan kalinya