ZQSCORE.NEWS – Mohamed Salah, bintang andalan Liverpool yang dijuluki Sang Raja Mesir, kini berada di persimpangan besar dalam kariernya. Dengan kontrak yang akan berakhir pada 30 Juni 2025, masa depan Salah di Anfield semakin tidak menentu. Sang pemain mulai pasrah dengan situasinya, sementara Liverpool harus bersiap menghadapi kemungkinan kehilangan salah satu aset terbesar mereka.
Masalah kontrak baru Mohamed Salah telah menjadi perbincangan hangat di kalangan pendukung The Reds. Dalam pernyataannya pada Desember lalu, Salah mengungkapkan ketidakpuasannya atas situasi tersebut.
“Saya belum menerima tawaran untuk bertahan di klub, jadi saya mungkin lebih berpotensi pergi daripada bertahan,” ujar Salah, seperti dikutip dari Metro.co.uk.
Pernyataan ini menjadi alarm bagi Liverpool, mengingat Salah telah menjadi pemain kunci selama bertahun-tahun. Dengan kontribusinya yang luar biasa, sulit membayangkan lini serang Liverpool tanpa kehadiran eks winger Fiorentina tersebut.
Dalam wawancara terbaru dengan Sky Sports, Salah kembali menegaskan bahwa belum ada perkembangan signifikan terkait kontraknya.
“Sejauh ini? Ya, dalam 6 bulan terakhir, tidak ada kemajuan di sana,” kata Salah.
“Kami masih jauh dari kemajuan dalam pembicaraan kontrak, jadi kami hanya perlu menunggu dan melihat saja,” tambahnya.
Kondisi ini memberi peluang bagi Salah untuk melakukan negosiasi dengan klub baru pada Januari 2025. Dengan sisa kontrak kurang dari satu tahun, banyak klub top Eropa mulai menunjukkan minat pada kapten Timnas Mesir ini. Bahkan, beberapa klub Arab Saudi dikabarkan tertarik untuk mendatangkannya dengan tawaran menggiurkan.
Meski demikian, Salah tetap menunjukkan profesionalismenya. Hingga kini, ia tetap fokus membantu Liverpool meraih gelar Liga Inggris musim ini. Komitmennya kepada tim terlihat dari performa konsistennya di lapangan.
Liverpool menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan salah satu pemain terbaiknya. Jika Salah benar-benar pergi, The Reds harus mencari pengganti yang sepadan untuk menjaga daya saing tim. Namun, dengan waktu yang semakin mendesak, langkah cepat dan strategis diperlukan untuk mencegah kepergian Salah.