ZQSCORE.NEWS – Gelandang Fiorentina yang jatuh pingsan di tengah pertandingan pada 1 Desember lalu, Edoardo Bove, sukses menjalani operasi pemasangan alat bantu jantung Defibrillator.
Defibrillator adalah perangkat yang memberikan kejutan listrik ke jantung untuk mengatasi irama jantung abnormal yang berpotensi fatal.
Bove pingsan saat tampil menghadapi Inter Milan dalam lanjutan Liga Italia di Artemio Franchi.
Di menit ke-17, setelah membungkuk mengikat tali sepatu, dia jatuh tertelungkup.
Akan tetapi, jatuh pingsannya Bove di tengah pertandingan jelas bukan insiden biasa.
Pemain jebolan akademi AS Roma itu memang mengalami aritmia alias gangguan irama jantung.
Kemudian diputuskan bahwa Bove harus menjalani operasi pemasangan defibrillator implan di tubuhnya.
Operasi dilakukan pada Rabu (11/12/2024) pagi waktu Italia mulai pukul 07.30 dan berjalan sukses dengan selesai pada pukul 11.00.
Dalam waktu dekat, Bove akan bisa meninggalkan rumah sakit.
“ACF Fiorentina mengumumkan bahwa operasi yang dijalani pemain Edoardo Bove berjalan sukses,” demikian isi pernyataan klub.
“Edoardo sudah menghubungi klub beberapa menit lalu dan klub diberi tahu oleh sang pemain bahwa dia baik-baik saja.”
“Edoardo akan lanjut mengikuti proses pascaoperasi sebelum meninggalkan rumah sakit dalam beberapa hari ke depan.”
Defibrillator yang dipasang di tubuh Edoardo Bove adalah tipe yang bisa dicopot di kemudian hari.
Akan tetapi, untuk saat ini sampai alat bantu itu dilepas dan irama jantung Bove dipastikan berada dalam kondisi normal, dia tidak bisa bermain lagi di Liga Italia.
Karenanya kelanjutan karier sepak bola Bove belum bisa ditentukan.
Liga Italia memang sangat ketat dalam menerapkan aturan soal gangguan jantung seperti ini.
Di masa lalu ada Nwankwo Kanu dan Christian Eriksen yang tidak bisa bermain lagi di Serie A karena memakai alat bantu jantung.
Agen Bove, Diego Tavano, berusaha menyemangati kliennya yang kini berada di persimpangan antara terus menjadi pesepak bola atau menjalani karier yang lain.
“Petarung sejati tidak pernah menyerah. Dia mengonsumsi keberanian. Dia tidak mengenal penyesalan atau rasa sakit,” tulis sang agen di media sosial.