ZQSCORE.NEWS – LaLiga terus menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan sepakbola di Indonesia melalui berbagai inisiatif dan program. Salah satu langkah nyata mereka adalah dengan menggelar diskusi bertajuk “Football Future and Fans Engagement” dalam acara LaLiga Extratime yang berlangsung di Orient Hotel, Jakarta pada Rabu, 15 April 2024.
Acara ini menjadi ajang berbagi informasi terkini mengenai perkembangan sepakbola global dan lokal, serta membangun hubungan lebih erat dengan para pemangku kepentingan di Indonesia.
Hamdan Hamedan, Tenaga Ahli Kemenpora Bidang Diaspora dan Kepemudaan, menyampaikan dalam prakatanya,
“LaLiga membangun ikatan kuat dengan mitra lokal, pemangku kepentingan, dan fan, baik secara online maupun offline, Setelah sukses menyambangi Brasil, Meksiko, dan Australia, LaLiga Extratime untuk kali pertama digelar di Indonesia” ujar Hamdan.
“Acara hari ini menandai sebuah pencapaian penting lain dalam perjalanan ini karena LaLiga Extratime membuat debut di Indonesia. Ini memberikan kesempatan luar biasa baik bagi profesional dan industri sportainment untuk mengeksplorasi masa depan sepak bola di negeri kita,” tambah Hamdan.
Melalui diskusi ini, LaLiga ingin menegaskan kehadiran mereka dalam upaya pembangunan sepak bola Indonesia. Salah satu bukti nyata kontribusi LaLiga adalah memberikan kesempatan bagi eks pemain Persija, Muhammad Uchida Sudirman, untuk menimba ilmu di akademi Deportivo Alaves pada tahun 2020. Uchida mengenang pengalamannya,
“Klub sekelas Deportivo Alaves saja punya sentra latihan sendiri. Kita bisa lihat mereka masih bertahan di LaLiga sampai sekarang.”
Baru-baru ini, pada Februari 2024, LaLiga juga memfasilitasi dua talenta muda Indonesia, Andika Habibulloh dan Muhammad Iqbal Maulana, untuk merasakan tempaan akademi Real Sociedad, klub yang membesarkan Xabi Alonso.
“Yang aku bisa dapat pasti gaya berlatih berbeda dari Indonesia. Mereka lebih kompleks dan lebih detail, mungkin dalam hal pengembangan seorang atlet,” ujar Uchida, yang kini membela Persiba Balikpapan.
Selain pengembangan pemain, LaLiga juga menaruh perhatian besar pada hubungan antara suporter dan klub. Jason Lee, Sports and Gaming Operations Lead di Tiktok, menekankan pentingnya peran media sosial dalam membangun engagement.
Ketua Umum Jakmania, Diky Soemarno, menyoroti pentingnya kenyamanan bagi suporter yang hadir di stadion.
“Saya rasa enggak ada bedanya nonton bola sama nonton bioskop, harusnya. Padahal, tiketnya mahalan nonton bola,” kata Diky. Ia menekankan bahwa kenyamanan di stadion masih perlu ditingkatkan di Indonesia.
LaLiga menegaskan bahwa kehadiran fisik mereka di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, menjadi bukti komitmen mereka yang berbeda dari liga-liga Eropa lainnya.
“Di Asia Tenggara kami menghadapi tantangan, seperti dominasi Premier League di sini, itu benar. Namun, menurut statistik 5-6 musim terakhir, LaLiga berkembang pesat,” ujar Gorka Herrero, Head of Partnership LaLiga kawasan Asia Tenggara, Australia, Jepang, dan Korea Selatan.
“Kami perlu membawa LaLiga lebih dekat kepada mereka (fan). Kami bekerja sama dengan pihak lokal. Kami melakukan berbagai kolaborasi dengan pemangku kepentingan, institusi, media sosial, dan juga jurnalis. Penting bagi kami untuk membangun merek LaLiga.” tambah Gorka.
Dengan berbagai upaya ini, LaLiga berharap dapat terus hadir dan memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan sepak bola Indonesia, serta menjalin hubungan yang lebih erat dengan penggemar sepak bola di tanah air.