ZQSCORE.NEWS – Pelatih kepala ganda putra Indonesia, Antonius Budi, memasang target ambisius untuk meloloskan tiga pasangan ganda putra ke peringkat 10 besar dunia.
Koh Anton, sapaan karibnya, mengutarakan hal tersebut saat ditanya target ke depannya. Seperti diketahui, ganda putra Indonesia sudah cukup lama tak mendominasi peringkat 10 besar dunia.
Terakhir kalinya adalah di era Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Kala itu, kedua pasang ganda itu berhasil menjadi nomor 1 dan 2 dunia. Lalu Fajar Alfian/Muhammad Rian ikut masuk.
Malah mereka juga sempat masuk top 5 dunia pada tahun 2019. Tak heran pada saat itu ganda putra rutin menjadi nomor yang diandalkan bulutangkis Indonesia dalam meraih prestasi.
Namun, tren positif itu berangsur menurun seiring dengan hasil yang diperoleh para pemain di turnamen BWF World Tour sehingga membuat ranking mereka juga ikut turun.
Beberapa pemain yang sebelumnya diandalkan juga sudah memutuskan mengakhiri kariernya sebagai pemain profesional, seperti Kevin/Marcus, dan terakhir Hendra/Ahsan.
Ganda putra Pelatnas pun menyisakan Fajar/Rian pada jajaran top 10, sekaligus menjadi pasangan paling senior di antara ganda putra lainnya. Dalam ranking terbarunya pekan ini, mereka bergeming di peringkat keempat. Pasangan lainnya seperti Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin dan Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana di peringkat 16 dan 17.
Indonesia sejatinya punya pasangan lain yang kini menempati peringkat kesepuluh dunia yaitu Sabar Karyaman Gutama/Moh. Reza Pahlevi Isfahani, namun mereka berstatus atlet non Pelatnas.
“Ya Fajar/Rian kan 10 besar, Leo/Bagas, Fikri/Daniel sekarang naik. Ya target tetap saja satu tahun ini maksimal bisa masuk 10 besar dunia. Saya sebagai pelatih berharap tiga pasang ini setahun ke depan bisa masuk 10 besar,” kata Anton kepada pewarta saat ditemui di kawasan Jakarta Timur.
“Tetapi itu harus proses dan tak segampang itu karena persaingan ganda putra merata. Jadi pemain-pemain harus siap di setiap pertandingan. Istilahnya persiapannya harus matang. Tidak asal kesiapan. Harus ada waktu persiapan yang lebih keras lagi,” ujarnya.
