ZQSCORE.NEWS – Wakil Ketua Umum I PP PBSI, Taufik Hidayat, mengumumkan evaluasi ketat dan kemungkinan degradasi pemain setelah Piala Sudirman 2025.
Wacana pemulangan atlet tanpa harus menunggu enam bulan atau satu tahun memang sempat diutarakan Taufik pada bulan lalu. Peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 itu mengatakan demikian usai tim Indonesia nirgelar di tur Eropa.
Bagaimana pun, PBSI memiliki harapan besar kepada para pemain mengingat persiapan yang dilakukan juga sudah maksimal. Tetapi hasilnya justru tak sesuai ekspektasi.
Terutama di All England 2025. Alih-alih mempertahankan dua gelar, Indonesia justru nihil titel juara. Pencapaian terbaiknya yakni runner up All England melalui Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana.
Tak berhenti sampai di sana, kiprah bulutangkis Indonesia masih stagnan bahkan di Kejuaraan Bulutangkis Asia yang baru berakhir 13 April 2025. Merah-Putih kembali tanpa membawa gelar satu pun dari 19 wakil terbaik yang diturunkan di Ningbo, China.
PBSI harus gigit jari setelah hanya mendapat dua medali perunggu dari Leo/Bagas dan pasangan muda Jafar Hidayatullah/Felisha Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu di ajang setara dengan turnamen BWF Super 1000 tersebut.
Menyadari pencapaian atletnya yang masih belum memberikan hasil optimal, Taufik Hidayat kembali ditanyakan terkait rencana degradasi.
“Kayaknya akan ada beberapa (pemain yang dipulangkan),” kata Taufik saat ditemui di Kantor Kemenpora, Jakarta.
“Setelah (Piala) Sudirman karena kita juga kan enggak mungkin tiap bulan. Tapi kan kita lihat trek rekornya dari belakang, dia di sana (Pelatnas) sudah berapa lama, prestasinya apa saja?”
“Dalam arti bukan yang setiap saat tiap bulan mereka baru masuk, sekali pertandingan hasilnya enggak bagus, terus kita keluarkan, bukan begitu caranya juga. Kami ada jangka berapa lama mereka stay di sana, berapa pertandingan yang mereka sudah dijalani, berapa bagusnya mereka tes dari teknik, visi, kesehatan dan semuanya,” lanjutnya.
Bagi Taufik Hidayat, akan lebih baik PBSI meregenerasi pemain agar pelapisnya bisa naik. “Daripada yang bawah juga tersendat,” dia mempertegas.
