ZQSCORE.NEWS – Carlos Alcaraz mengatakan ia berjuang melawan dirinya sendiri saat harus menelan kekalahan telak dari petenis Belanda Botic van de Zandschulp di babak kedua US Open.
“Hari ini saya bermain melawan lawan dan saya juga bermain melawan diri saya sendiri, Anda tahu, dalam pikiran saya. Maksud saya, banyak emosi yang tidak dapat saya kendalikan,” kata Alcaraz, seperti disiarkan AFP, Jumat.
“Saya unggul dalam beberapa poin. Kemudian saya kehilangan beberapa poin. Saya terpuruk. Itu seperti naik turun dalam pikiran saya,” tambah petenis nomor tiga dunia itu yang berusaha menjadi orang ketiga di era modern yang memenangi French Open, Wimbledon, dan US Open pada tahun yang sama.
Alcaraz mengakui bahwa van de Zandschulp yang berada di peringkat ke-74 mengejutkan dirinya dengan level permainannya dalam kemenangan 6-1, 7-5, 6-4.
“Dia tidak membuat banyak kesalahan yang saya kira akan dia lakukan. Jadi saya sedikit bingung. Saya tidak tahu bagaimana mengatasinya, bagaimana menghadapinya,” ujar Alcaraz.
“Saya tidak dapat meningkatkan level saya. Saya pikir level saya tetap pada titik yang sama sepanjang pertandingan, dan itu tidak cukup untuk memenangi pertandingan atau memberi saya kesempatan untuk masuk ke pertandingan atau mencoba memberi diri saya peluang.”
Petenis berusia 21 tahun yang memenangi gelar Grand Slam pertamanya dari empat gelar di US Open pada 2022 saat ia meroket ke peringkat satu dunia, mengatakan bahwa ini bukan pertama kalinya ia merasa tidak mampu mengendalikan pertandingan.
Ia frustrasi karena belum menemukan cara untuk menyelesaikan masalah tersebut.
“Saat ini saya berpikir bahwa saya tidak akan berubah, dan itulah masalahnya,” kata Alcaraz.
“Jadi saya harus memikirkannya, saya harus mempelajarinya.”
Alcaraz yang mengalahkan juara Grand Slam 24 kali Novak Djokovic di final Wimbledon kemudian kalah dari bintang Serbia itu di final Olimpiade Paris, menolak untuk menyalahkan jadwal yang padat atas penurunan energinya.
“Saya beristirahat sejenak setelah Olimpiade. Saya pikir itu sudah cukup. Mungkin itu tidak cukup. Mungkin saya datang ke sini tanpa energi sebanyak yang saya kira akan saya miliki,” ujar Alcaraz.
“Saya tidak ingin menjadikan itu sebagai alasan. Saya harus memikirkannya dan mempelajarinya.”
Related Posts
Megawati Hangestri Pertiwi Cetak Sejarah dengan 11 Servis Beruntun di Liga Voli Korea
ZQSCORE.NEWS – Dalam sebuah pertandingan yang seru antara Red Sparks dan Hillstate di Liga Voli Korea, Megawati Hangestri…
Diananda Choirunisa: Bintang Panahan Indonesia Bersinar di Paris
ZQSCORE.NEWS – Atlet panahan Tim Indonesia, Diananda Choirunisa, lolos ke babak 16 besar nomor individual recurve putri Olimpiade…
Sumatra Utara Sabet Emas di Cabor Berkuda PON XXI 2024
ZQSCORE.NEWS – Tim berkuda Sumatra Utara (Sumut) akhirnya berhasil mempersembahkan medali emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI…
Tim Boccia Indonesia berhasil meraih medali emas
ZQSCORE.NEWS – Tim boccia Indonesia memastikan tambahan satu medali lagi di ajang Paralimpiade Paris setelah berhasil meloloskan perwakilannya…