ZQSCORE.NEWS – SOLO – Kampung Batik Laweyan dan Kauman turut mendapatkan berkah dari penyelenggaraan Piala Dunia U-17 2023 di Kota Solo.
Meski tidak terdata secara pasti, namun dua destinasi wisata yang menjadi pusat produksi batik di Kota Bengawan ini mengalami peningkatan kunjungan selama berlangsungnya hajatan tersebut.
Ketua Paguyuban Kampung Batik Kauman, Gunawan Setiawan, menyebut adanya peningkatan jumlah kunjungan selama beberapa pekan terakhir. Beberapa pengunjung tersebut tak hanya berwisata di kawasan cagar budaya di kampungnya, tetapi juga turut berbelanja batik.
Banyak di antara orang asing yang datang ke Kampung Batik. Bahkan ada rombongan yang menggunakan bus mengunjungi Kauman. Mereka datang dengan memakai ID resmi.
“Ada rombongan yang mampir ke tempat kami. Ada yang berfoto-foto, berbelanja, hingga menyaksikan proses produksi batik,” kata Gunawan Setiawan dalam sesi konferensi pers di Pusat Informasi Piala Dunia U-17 2023 di Hotel Solia Zigna Kampung Batik, Selasa (21/11/2023).
“Ini membuat Piala Dunia U-17 2023 yang berlangsung di Solo ini tak hanya soal sepak bola saja. Ada pula alternatif wisata dan budaya yang membuat pemain, ofisial, hingga penonton tidak bosan untuk hanya menyaksikan sepak bola saja,” ujarnya.
Meskipun demikian, Gunawan masih belum mendapatkan data secara utuh soal peningkatan jumlah kunjungan di Kampung Batik Kauman selama Piala Dunia U-17 2023. Namun, dia mendapati tamu-tamu asing dari berbagai negara yang berkunjung ke kampung ini.
“Dari yang saya lihat di Kampung Batik Kauman, ada kunjungan baik yang sifatnya resmi maupun tidak resmi. Saya sempat bertanya, ternyata mereka ofisial. Seragam yang dipakai coraknya juga seperti logo Piala Dunia U-17 2023 ini. Selain itu, ada juga beberapa orang Eropa, Afrika, Korea, Jepang, dan sebagainya,” katanya.
Sementara itu, Ketua Forum Pengembangan Kampung Batik Laweyan (FPKBL), Alpha Febela Priyatmono, juga menyambut positif penyelenggaraan Piala Dunia U-17 2023 di Kota Bengawan. Sebab, hajatan ini bisa membantu mengangkat potensi daerah, terutama kampung batik yang menjadi destinasi wisata.
“Kami berharap, event-event bertaraf internasional seperti ini bisa diadakan secara rutin. Bagaimanapun juga, hal ini bisa ikut mendongkrak pendapatan daerah. Apalagi, selain Laweyan dan Kauman, ada beberapa titik-titik di Kota Solo yang punya potensi batik,” kata Alpha.
“Secara dampak, kami juga ikut merasakan. Kalau ada event-event di Solo, kami-kami yang ada di Kampung Batik ini juga merasakan adanya dampak yang cukup positif. Kami berharap ke depannya bisa digalakkan lagi,” lanjutnya.
Alpha mengatakan, kehadiran wisatawan di Kampung Batik Laweyan juga mengalami peningkatan selama beberapa pekan terakhir. Hal ini utamanya berkaitan dengan kunjungan-kunjungan yang bersifat wisata kreatif.
Oleh karena itu, penyelenggaraan Piala Dunia U-17 2023 diharapkan bisa menggandeng wisata-wisata kreatif yang belakangan ini tengah populer di kalangan masyarakat. Sehingga, terjadi kolaborasi antara event internasional dengan pegiat budaya setempat.
“Yang tengah populer saat ini sebetulnya wisata kreatif. Sehingga, kalau ada event-event seperti ini dan digabungkan dengan budaya lokalnya, Insya Allah akan menjadi kolaborasi yang sangat baik. Ini yang kami harapkan untuk ke depannya,” katanya.