ZQSCORE.NEWS – Langkah manajemen AFC Ajax dalam pencarian pelatih baru untuk musim depan dikritik salah satu legendanya, Marco van Basten. Secara khusus, dia heran karena De Godenzonen membidik Francesco Farioli, pelatih OGC Nice, yang tanpa prestasi dan nama besar.
Bagi Van Basten, Ajax saat ini membutuhkan figur besar karena tantangan yang dihadapi juga sangat besar. Farioli tidak termasuk dalam kategori itu. Atas dasar itu, eks pelatih timnas Belanda tersebut merasa heran dan benar-benar meragukan kemampuan Farioli untuk menyelesaikan masalah di Ajax
.“Saya tak diberitahu. Saya tak tahu orang ini,” urai Marco van Basten kepada Ziggo Sport seperti dikutip dari Voetbal Primeur.
“Beberapa hal perlu terjadi di Ajax saat ini. Saya tak tahu orang ini dan lebih ingin sedikit kepastian, yaitu seorang pelatih yang sudah meraih sesuatu dan mampu mengeluarkan apa yang perlu dari sebuah tim yang tak begitu bagus dan sekelompok pemain yang perlu dikembangkan lagi.” Eks bintang AC Milan itu menambahkan.
Keraguan bukan hanya milik Marco van Basten. Youri Mulder, eks striker FC Schalke 04, juga mengungkapkan hal yang kurang lebih sama. Dia ragu Francesco Farioli dapat menjadi juru selamat AFC Ajax dari keterpurukan saat ini. Secara terang-terangan, dia menyebut itu sebagai perjudian besar.
“Ini seperti sebuah perjudian. Anda tak terlalu yakin bahwa dia adalah pilihan tepat karena dia hanya memiliki sedikit pengalaman. Dia sangat istimewa. Dia belajar filsasat, tak berasal dari sepak bola, dan pernah jadi pelatih kiper. Apakah cukup bijak menunjuk seorang pelatih muda saat ini?” ucap Mulder.
Keraguan Van Basten dan Mulder tentu tak dapat diabaikan sebgitu saja. Para petinggi Ajax patut mendengarkan kritik keduanya sebelum benar-benar menunjuk pelatih baru. Apalagai, kabar yang beredar menyebut mereka tinggal selangkah lagi mengumumkan Farioli sebagai pelatih baru untuk musim depan.
Ajax mengalami kemunduran sepeninggal Erik ten Hag ke Manchester United pada 2022-23. Dalam dua musim ini, mereka telah menunjuk dua pelatih, yakni Alfred Schreuder dan Maurice Steijn. Mereka juga lantas menunjuk dua pelatih sementara, yakni Johnny Heitinga dan John van’t Schip, setelah kedua pelatih dipecat.
