ZQSCORE.NEWS – Ketegangan di dunia sepak bola tidak selalu terjadi di atas lapangan hijau. Kadang-kadang, tekanan datang dari luar, dalam bentuk tuduhan dan dugaan yang mengguncang kepercayaan publik. Hal ini terjadi pada Bhayangkara FC, klub yang baru saja terdegradasi ke Liga 2 musim depan. Kini Bhayangkara FC dihadapkan pada tuduhan netizen yang menyebutnya sebagai “tim mafia sepak bola Indonesia”.
Tuduhan tersebut muncul setelah Bhayangkara FC meraih kemenangan telak 7-0 atas Persik Kediri, yang kemudian dilaporkan kepada Satgas Antimafia Bola oleh pihak Persik Kediri.
Laporan ini tidak hanya menciptakan gelombang di dunia sepak bola, tetapi juga menyeret Bhayangkara FC ke dalam sorotan netizen di media sosial.
COO Bhayangkara FC, Sumardji, dengan tegas membantah tuduhan tersebut. Dalam pernyataannya ia menegaskan komitmen klub untuk membersihkan nama baik mereka dan membuktikan bahwa mereka tidak terlibat dalam praktik yang tidak etis.
“Kamu baca sendiri di instagram Bhayangkara FC,” ujar Sumardji, menyoroti kritik yang terus mengalir di platform media sosial.
“Menang katanya mafia, kalau kalah katanya mafia.”
Sumardji menggarisbawahi bahwa Bhayangkara FC tidak akan berlama-lama berada di Liga 2. Mereka memiliki target yang jelas: kembali ke kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia secepat mungkin. Bahkan, Sumardji menetapkan target yang ambisius, yaitu hanya satu musim di Liga 2 sebelum kembali bersaing di Liga 1.
Namun, Bhayangkara FC bukanlah satu-satunya klub yang harus menghadapi tekanan degradasi. Persikabo 1973 juga sudah dipastikan terdegradasi ke Liga 2 musim depan.
Persikabo 1973 kini duduk di peringkat ke-18 dan mengemas 20 poin serta menyisahkan tiga pertandingan lagi.
Tim-tim lain seperti Persebaya Surabaya, PSS Sleman, RANS Nusantara FC, Persita Tangerang, dan Arema FC juga terancam degradasi ke Liga 2.
